Dalam membuat sebuah laporan penelitian, baik itu karya akhir maupun skripsi, kerangka berpikir/kerangka teoretis (Theoretical Framework – selanjutnya akan disebut TF) merupakan output atau hasil dari kegiatan tinjauan pustaka (literature review). Tinjauan literatur umumnya dilakukan di bab 2 setelah perumusan masalah. Sekaran (2003) mendefinisikan TF sebagai
Catatan asisten kali ini adalah catatan tentang bagaimana menulis abstrak dalam penulisan laporan penelitian. Abstrak pada laporan penelitian biasanya bagian pertama yang akan dibaca ketika seseorang ingin mempelajari/melakukan review terhadap penelitian orang lain (literature review). Dengan membaca abstrak, seorang peneliti akan mengetahui apakah penelitian terdahulu tersebut relevan atau tidak dengan penelitian yang akan dilakukan.
Catatan asisten dosen saya kali ini adalah tips sukses menyelesaikan karya akhir/tesis/skripsi. Masih catatan dari kuliah Pak Riri Satria selaku dosen Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Untuk menyelesaikan sebuah penelitian sebagai karya akhir, sebuah karya akhir harus manage-able. Tanda-tanda sebuah karya akhir itu manageable diantaranya: 1 Able to collect the data
Semester ini saya diberi kepercayaan kembali untuk menjadi asisten dosen mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah yang diasuk oleh Bu Betty Purwandari dan Pak Riri Satria. Mata kuliah yang mengajarkan bagaimana Mahasiswa agar senantiasa memiliki rational thinking dalam menyusun sebuah karya tulis.
Berdasarkan pengalaman saya membimbing skripsi S1, maka beberapa kesalahan yang sering muncul dan setiap angkatan ditemukan adalah sbb: Masalah manajemen waktu.
Setelah sebelumnya saya menjelaskan mengenai perumusan masalah, sekarang saya ingin sedikit membahas tinjuan pustaka (literature review). Tulisan ini didasarkan pada pengalaman saya ketika menjadi dosen pembimbing penulisan skripsi mahasiswa. Hampir semua mahasiswa bimbingan saya tidak tahu apa tujuan melakukan tinjauan pustaka.
Erwin Setiawan Online 